PENTING!!!


Rukun Iman terdiri dari enam perkara: (1) Iman kepada Allah. (2) Iman kepada malaikat-malaikat Allah. (3) Iman kepada kitab-kitab Allah. (4) Iman kepada rasul-rasul Allah. (5) Iman kepada hari kiamat. (6) Iman kepada Qada dan Qadar.

Rukun Islam terdiri dari lima perkara: (1) Mengucap dua kalimat syahadat. (2) Menunaikan shalat lima waktu. (3) Mengeluarkan zakat. (4) Berpuasa pada bulan Ramadan. (5) Menunaikan Haji bagi mereka yang mampu.

Sejarah Kriptografi

Image of Sejarah Kriptografi
Sejarah Kriptografi
Kriptografi memiliki sejarah yang panjang dan menarik. Jika ada dokumentasi non-teknis yang paling lengkap dalam membahas masalah ini, itu adalah Kahn's The Codebreakers. Buku ini menelusuri jejak kriptografi dari awal, dan digunakan oleh orang mesir sekitar 4000 tahun yang lalu, sampai abad ke 20 dimana buku tersebut turut serta berperan dalam perang dunia ke dua. Selesai di tahun 1963, buku Kahn telah mencakup aspek-aspek sejarah yang paling signifikan (hingga waktu itu) dalam pembangunan subjek.

Awalnya, kriptografi identik dengan dunia militer, diplomasi dan pemerintahan pada umumnya. Kriptografi digunakan sebagai alat untuk melindungi rahasia dan strategi nasional. Namun, perkembangan komputer dan sistem komunikasi pada tahun 1960 memunculkan permintaan dari sektor swasta untuk menjadikan kriptografi sebagai sarana untuk melindungi informasi dalam bentuk digital dan untuk menyediakan jasa keamanan.

Dimulai dari pekerjaan Feistel di IBM pada awal tahun 1970 sampai puncaknya pada tahun 1977 yang diadopsi oleh U.S. Federal Information Processing Standard untuk mengenkripsi informasi yang tidak terklasifikasi, DES (Data Encryption Standard), adalah mekanisme yang paling terkenal dalam sejarah kriptografi. Ini merupakan media standar untuk mengamankan transaksi elektronik pada banyak lembaga keuangan di seluruh dunia.

Perkembangan yang paling mencolok dalam sejarah kriptografi  muncul di tahun 1976 ketika Diffie dan Hellman menerbitkan New Direction in Cryptography. Makalah ini memperkenalkan konsep kunci publik (public-key) yang revolusioner dan juga memberikan metode pertukaran kunci yang cerdas, keamanan berbasis intracbility pada masalah algoritma diskrit. Walaupun penulis tidak memiliki realisasi secara langsung dari skema enkripsi menggunakan public-key pada saat itu, namun ide tersebut sangat jelas dan mampu menarik minat komunitas kriptografi secara luas.

Pada tahun 1978 Rivest, Shamir, dan Adleman menemukan enkripsi public-key dan signature scheme pertama, yang sekarang dikenal sebagai RSA. Skema RSA ini didasarkan masalah sulit pada matematika, intractability pada faktorisasi bilangan bulat. Aplikasi masalah matematika ke kriptografi dilakukan untuk menemukan metode yang lebih efisien untuk faktorisasi.

Tahun 1980-an, kemajuan yang pesat terjadi dalam bidang ini, tetapi sistem pada RSA dirasa tidak memberikan keamanan. Jenis lain yang lebih powerful dan diterapkan pada public-key ditemukan oleh ElGamal pada tahun 1985. Ini juga didasari oleh masalah algoritma diskrit.

Salah satu kontribusi yang paling signifikan yang dihasilkan oleh kriptografi public-key adalah tanda tangan digital (digital signature). Pada tahun 1991 standar internasional pertama untuk digital signature (ISO/ICE 9796) digunakan. Hal ini didasari oleh skema RSA public-key.

Pada tahun 1994 pemerintah Amerika Serikat mengadopsi Digital Signature Standard, sebuah mekanisme berdasarkan skema public-key ElGamal.

Pencarian baru untuk skema public-key, perbaikan mekanisme kriptografi yang ada, dan pembuktian keamanan berlanjut pada kecepatan. Berbagai standar dan infrastruktur kriptografi yang lama mulai ditinggalkan. Sementara sampai saat ini produk keamanan selalu dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan keamanan informasi masyarakat secara intensif.

0 komentar:

Post a Comment