Disebutkan bahwa Indonesia merupakan konsumen hardware tertinggi di dunia, hal itu tidak lagi mengejutkan bila melihat realita yang terjadi saat ini.
Sebagai contoh, tidak usah ke ibu kota, di Jogja saja hampir setiap bulan diadakan pameran teknologi dimana disitu terdapat produk-produk terbaru yang belum lama di-launching dan ada di pameran tersebut. Bagi sebagian orang, itu terkesan membanggakan, karena tidak perlu menunggu terlalu lama, produk itu sudah masuk di Indonesia. Saat produk baru masuk, masyarakat kita berbondong-bondong menggunakannya, mengganti produk "lama" yang sebelumya mereka gunakan. Begitulah selanjutnya-fenomena yang terjadi saat masyarakat disuguhi produk-produk baru, tentu saja produk ber-merk luar.
Contoh lagi, BlackBerry di kalangan remaja. Banyak anak SMP, SMA, kuliah yang menggunakan BlackBerry, it's ok, tapi ternyata, kebanyakan dari mereka hanya menggunakanya tidak lebih dari handphone GPRS biasa, hanya digunakan untuk sms, telepon, chating, Facebook-an dan hal-hal lainya yang sebenarnya bisa juga dilakukan oleh gadget lamanya. Sedangkan untuk optimalisasi fasilitas yang tersedia-tidak begitu menonjol, hanya sebagian kecil pengguna yang memanfaatkanya. Entah gengsi atau takut dibilang ketinggalan jaman atau mungkin biar dibilang anak G4UL, tapi itulah yang terjadi saat ini.
Kedua contoh diatas memang tidak sepenuhnya negatif, banyak hal positif yang dapat dipetik dari "kemajuan" teknologi tersebut, tapi dimana peran produsen-produsen kita? kemana produk lokal ber-cap Indonesia? Kenapa mereka (para produsen lokal) tidak ikut memanfaatkan realiata yang ada untuk mengembangkan produk lokal?
Ada apa dengan karya anak bangsa?
Menggingat rendahnya tingkat produktifitas dan kepercayaan konsumen atas produk-produk lokal, wajar jika hal itu terjadi. Jangan-jangan ini malah "kemunduran" untuk produk teknologi dalam negeri? Saat ini, memasyarakatkan produk buatan dalam negeri merupakan PR yang sangat berat, apalagi bagi produsen-produsen kecil-karena mereka sudah tertinggal jauh oleh produk luar yang semakin hari semakin digandrungi masyarakat lokal.
Strategi
Strategi bisa dikatakan sebagai sesuatu yang "this is my way". Semakin banyak teknologi yang muncul akan mengubah cara kerja kita, itulah yang terjadi yang merupakan imbas dari munculnya strategi. Seperti yang masyarakat rasakan saat ini adalah perubahan ke arah digital convergences, dimana televisi, koran, radio, buku, majalah, musik, game, film, dll yang sebelumnya “berdiri sendiri” kini diarahkan ke satu device seperti digital broadcasting, internet dan mobile device.
Apa yang bisa dilakukan?
Mudah saja, yang bisa dilakukan adalah merespon perubahan menjadi kemandirian.
Berikut ini adalah cakupan bidang teknoligi informasi/sektor industri teknologi informasi:
- Komponen elektronika
- Hardware
- Sistem Software
- Komunikasi
- Aplikasi
- Layanan
- Konten Digital
Dari tujuh bidang tersebut, sebenarnya semua sektor industri teknologi informasi masih terbuka untuk dijajal, namun di sektor atas (baca: hulu) seperti komponen elektronika sampai komunikasi, membutuhkan penguasaan teknologi yang tinggi dan modal yang besar. Peluang yang lebih besar ada di bagian bawah (baca: hilir), yaitu aplikasi, layanan, dan konten digital yang menekankan pada kemampuan intelektual dan kreatifitas serta inovasi.
Mengapa di sisi hilir?
Untuk "bermain" di sisi hilir-hanya membutuhkan kemampuan otak, kreatifitas dan pengetahuan. Sementara itu, pasar software, layanan dan konten digital semakin besar dan teknologi yang diperlukan cukup terjangkau.
- Peluang pada aplikasi. Konten aplikasi diperlukan pada banyak bidang seperti pendidikan, kesehatan, pemerintahan, perdagangan, sementara itu-tool yang diperlukan misalnya security, system, office, dsb.
- Peluang pada layanan. Hampir sama dengan bidang yang ada pada peluang aplikasi, hanya saja pada konten layanan mendapat tambahan dibidang perhubungan
- Peluang pada konten digital. Pada konten digital-banyak contoh yang memungkinkan seperti game, ringback tone, musik, film, animasi, berita, portal, dsb.
Memanfaatkan peluang
Setelah mengetahui strategi dan peluang-peluang yang terbuka untuk dijajal, hal yang tidak kalah penting adalah bagaimana cara memanfaatkan peluang yang ada.
Inovasi
Inovasi adalah peluang untuk membuat sesuatu yang baru dan berbeda. Jika berbicara mengenai inovasi tentu saja akan melibatkan perubahan, tapi perubahan disini bukanlah suatu ancaman melainkan peluang.
Pada dasarnya, inovasi dibagi menjadi dua jenis, yaitu:
- Susteining, tujuanya mengembangkan produk yang sudah ada agar menjadi lebih baik, lebih sempurna. Jadi untuk dapat memenangkan persaingan dalam inovasi jenis ini kuncinya adalah fokus pada perbaikan.
- Disruptive, tujuan/sasarannya adalah user/konsumen baru yang tuntutanya tidak terlalu tinggi, praktis, murah. Disini produsen dituntut untuk fokus pada perubahan/pembaharuan.
Sikap Mental
Untuk menuangkan inovasi kedalam strategi, tidak hanya peluang yang dibutuhkan tapi juga sikap mental yang baik. Sesuai dengan kebutuhan SDM sekarang, sikap mental yang dibutuhkan adalah; adaptif-senantiasa mengikuti perkembangan-perkembangan yang terjadi, mau belajar secara efektif dan terus-menerus, differensiasi atau kelihatan beda dengan cara berkinerja melebihi tuntutan, dan mudah bersosialisasi, masuk ke grup, forum, portal, seminar, workshop atau kompetisi-kompetisi yang mendukung.
Dengan bersosialisasi (misalnya: kompetisi), selain mendapat pengalaman dan pengetahuan para peserta juga mendapatkan relasi, terlebih jika menang-akan mengangkat namanya, dengan begitu peluang menjadi lebih terbuka. Kompetisi-kompetisi yang dapat diikuti mulai dari kompetisi lokal, misalnya kampus-sampai kompetisi terbuka seperti Computer Festival yang diadakan oleh fakultas ilmu komputer universitas indoneisa.
Computer Festival
Computer Festival merupakan sebuah one stop IT event karya mahasiswa/i fakultas ilmu komputer universitas indoneisa. Bukan hanya kompetisi, pada Computer Festival juga terdapat workshop, seminar, entertainment dan exhibition.
Pada main event akan terdapat Exhibition dari berbagai macam forum dan komunitas di Indonesia , Seminar dibidang IT dari berbagai macam pembicara mulai dari Onno W. Purbo, Enda Nasution, Billy Boen, dan lainnya, dan workshop mengenai penggunaan berbagai macam tools open source seperti GIMP, Wordpress, dan lainnya.
Selain itu Computer Festival 2011 juga mengadakan berbagai macam kompetisi dengan total hadiah senilai jutaan rupiah diantaranya terdapat kompetisi blogging untuk umum, programming untuk SMA dan perguruan tinggi, robotic untuk SMA, dan game design Android untuk umum.
Pada main event akan terdapat Exhibition dari berbagai macam forum dan komunitas di Indonesia , Seminar dibidang IT dari berbagai macam pembicara mulai dari Onno W. Purbo, Enda Nasution, Billy Boen, dan lainnya, dan workshop mengenai penggunaan berbagai macam tools open source seperti GIMP, Wordpress, dan lainnya.
Selain itu Computer Festival 2011 juga mengadakan berbagai macam kompetisi dengan total hadiah senilai jutaan rupiah diantaranya terdapat kompetisi blogging untuk umum, programming untuk SMA dan perguruan tinggi, robotic untuk SMA, dan game design Android untuk umum.
Computer Festival yang saat ini akan berjalan yaitu Computer Festival 2011 yang akan diadakan pada tanggal 14-16 juni 2011 di SMESCO Indonesia, jalan Jend. Gatot Subroto kav. 94 Jakarta Selatan..
Diharapkan dengan mengikuti acara-acara seperti Computer Festival-dapat memacu lahirnya inovasi karya anak bangsa menuju kemandirian nasional.
Computer Festival 2011 akan diadakan pada tanggal 24-26 Juni 2011 di fx Livestyle X'nter dan @america Pacific Place.
Referensi :
Seminar Nasional - IT untuk Bangsa | Sabtu 21 Mei 2011 | STMIK AMIKOM Yogyakarta
Diharapkan dengan mengikuti acara-acara seperti Computer Festival-dapat memacu lahirnya inovasi karya anak bangsa menuju kemandirian nasional.
UPDATE
Computer Festival 2011 akan diadakan pada tanggal 24-26 Juni 2011 di fx Livestyle X'nter dan @america Pacific Place.
Referensi :
Seminar Nasional - IT untuk Bangsa | Sabtu 21 Mei 2011 | STMIK AMIKOM Yogyakarta
0 komentar:
Post a Comment